FIP- MALANG-Sebanyak 1300 peserta mengikuti Studium Generale yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama). Berlangsung sukses dan meriah, Kamis (5/12/2024). Kegiatan yang mengambil tema “Technopedagogy: Challenges and opportunities in the 21st century educational civilization” ini dibuka penampilan Tari Nusantara dan pembacaan Puisi yang berlangsung di Aula Sarwakirti kampus multikultural ini.
Teknopedagogi merupakan kunci untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan menarik di abad 21. “Integrasi teknologi dalam pendidikan tidak hanya mengubah cara guru mengajar, tetapi juga cara siswa belajar, itulah alasan pentingtingnya topik ini kita diskusikan”, ucap Cicilia Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dalam sambutannya
Bahkan, pemilik nama lengkap Dr. Cicilia Ika Rahayu Nita, M.Pd mengingatkan pada kita bahwa teknopedagogi memungkinkan terciptanya pembelajaran yang lebih personal dan berpusat pada siswa. “Kegiatan ini juga sekaligus penandatanganan kerjasama antara FIP Unikama dengan Flinders University, Australian, dan Faculty of Education, University of Malaya, Malaysia guna meningkatkan Indikator Kinerja Utama pada 6”, imbuhnya.
“Membekali mahasiswa untuk mengikuti perubahan dan tuntutan zaman agar lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidikan”, tegas Perempuan asal Donomulyo Malang.
Hadir sebagai narasumber Dr. Zamzami Zainuddin idari Flinders University, Australian, dan Associate Prof. Dr. Fonny Dameaty Hutagalung dari University of Malaya, Malaysia dilanjutkan dengan penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) antara FIP bersama Flinders University dan University Malaya yg diikuti 6 Program Studi dilingkungan FIP
Dalam paparannya, zamzami mengatakan kami telah mengeksplorasi dampak besar teknologi terhadap pendidikan, mendiskusikan solusi inovatif terhadap tantangan modern, dan membayangkan masa depan dimana pengajaran dan pembelajaran menjadi lebih adaptif, inklusif, dan menarik.
Fonny, narasumber yang juga dosen Pendidikan Psikologi dan Konseling Universitas Malaya Malaysia mengingatkan bahwa technopedagogy memiliki potensi yang sangat besar, namun keberhasilannya bergantung pada kemampuan kita untuk menyeimbangkan teknologi dengan pendekatan yang berpusat pada manusia.
Sementara Ketua Umum Senat Mahasiswa FIP, Bonifasius Rahayaan berharap, kita perlu meneruskan ide-ide yang dibagikan hari ini dan mengubahnya menjadi langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti sesuai peran kita masing-masing. “Bersama-sama, kita dapat membentuk sistem pendidikan yang tidak hanya memanfaatkan kemajuan teknologi namun juga memberdayakan peserta didik dan pendidik dengan cara yang bermakna”, lanjut mahasiswa Prodi PPKn angkatan 2022.
Antusiasme peserta sebanyak 1300 an mengikuti Studium Generale di Aula Sarwakirti sangat mengebu, hinda berbagai tanya jawab terjadi, karena pendidikan sangat kompleks pembahasanya.
“Pedagogi adalah aset yang tidak bisa digantikan oleh teknologi. Maka aspek ini perlu didalami diperluas melalui kolaborasi keilmuan, demikian pendapat Engelbertus Kukuh Widijatmoko, SH, M. Pd dosen Prodi PPKn pemilik dosenblankon channel.
Kegiatan ini atas kerjasama Senat Mahasiswa FIP, dan didukung oleh Mahamerujaya, Alamo Mineral Water, dan Dosen Blankon Channel. Kegiatan yang interaktif Ini juga dipandu moderator, Dr. Oktavia Widiastuti, M.Pd dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unikama asal Sampang Madura. (lik) widi
Sumber : Kliktimes.com