Seminar Interinternasional FIP 2025: ICTL, Dorong Kreativitas Generasi Z lewat Teknopedagogi dan Kearifan Lokal

FIP Malang, 8 Mei 2025.  Fakultas Ilmu Pendidikan terus meningkatkan kualitas sumber daya yang ada didalamnya, mulai dari Pengajar, Mahasiswa, Tenaga kependidikan bahkan alumni dan khalayak umum, terlebih di era digital ini. Maka dalam rangka menjawab tantangan pendidikan di era digital, sebuah seminar internasional bertajuk “Mengembangkan Kreativitas Generasi Z melalui Teknopedagogi dan Kearifan Lokal” sukses digelar di Aula Sarwakirti Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Kamis (8/5).

Kegiatan dibuka oleh Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, dalam sambutanya bliau menyampaikan kesan dan pesan untuk generasi Z untuk terus berkembang bersama teknologi namun harus tetap dalam lingkup kearifan lokal. Sesuai dengan sambutan yang diberikan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan menyatakan latarbelakang dilaksanakan konferensi ini terinspirasi oleh sebuah tantangan penting: bagaimana kita dapat mengajar Generasi Z di dunia yang teknologinya berubah begitu cepat. “Mahasiswa kita adalah penduduk asli digital—dan kita, sebagai pendidik, harus menanggapinya dengan strategi pengajaran yang relevan, kreatif, dan etis” ujar bliau melalui pidatonya.

Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, di antaranya Dr. Ravinesh Rohit Prasad (Associate Professor Ilmu Sosial Humaniora dan Pendidikan), Prof Dr. Fonny Dameaty Hutagalung (Pakar Psikolog Pendidikan dan Konseling), serta Dr. Cicilia Ika Rahayu Nita, M.Pd. (Dosen dengan Konsentrasi penelitian berbasis budaya lokal). Dalam paparannya, para pembicara menekankan pentingnya integrasi antara teknologi pedagogis (teknopedagogi) dan kearifan lokal sebagai landasan inovatif dalam pengembangan kreativitas Generasi Z.

Setuju dengan konsep dan rangkaian acara, bahkan dalam materi yang diberikan oleh Prof Dr. Fonny Dameaty Hutagalung bliau menyatakan “Teknopedagogi bukan hanya soal penggunaan teknologi, tapi tentang bagaimana teknologi digunakan secara tepat dalam proses belajar yang kontekstual dan bermakna. Dengan memasukkan unsur kearifan lokal, kita tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membangun karakter dan identitas anak bangsa,”

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan pendidik, mahasiswa, praktisi pendidikan, hingga Ketua Jurusan Universitas. Sejumlah 68 Proceeding dari Malaya University, Fiji University, Univerty Teknikal Malaysia Malaka, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas PGRI Tulungagung, dan Universitas Negeri Malang ditambah dengan 280 Participants. Konferensi ini juga menyoroti berbagai contoh praktik pembelajaran kreatif berbasis budaya lokal yang telah diterapkan di sejumlah sekolah, seperti penggunaan cerita rakyat dalam proyek digital storytelling hingga pemanfaatan teknologi AR/VR untuk mengenalkan warisan budaya daerah.

Ketua Pelaksana acara, Suwito, M.Pd., menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi pemantik kolaborasi lintas sektor dalam membangun pendidikan yang adaptif, kreatif, dan berakar pada nilai-nilai lokal. “Generasi Z memiliki potensi luar biasa, dan sudah saatnya kita menyelaraskan teknologi dengan akar budaya untuk menumbuhkan kreativitas yang berdaya saing global namun tetap membumi,” ujarnya.

Seminar ditutup dengan sesi diskusi panel dan workshop interaktif yang memberikan ruang bagi peserta untuk merancang strategi pembelajaran kreatif berbasis teknopedagogi dan nilai-nilai kearifan lokal. Fakultas Ilmu Pendidikan menyampaikan rasa terimakasih kepada beberapa pihak terkait, mulai dari tim kepanitiaan, tim Sponsorship (Persada Advertaising, Alamo, Malang Music Course, Syhakila Fotocopy, Ridho Advertaising) hingga Bapak Ibu Reviewer dari beberapa universitas ternama. Semoga kedepan lebih banyak kegiatan seperti ini dan dikembangkan menjadi lebih baik.

Salam Hangat, FIP UNIKAMA -Fokus Inovatif Produktif-

Scroll to Top